Hubungan Pembelajaran Sosial Emosional Dengan Modul Ajar Guru

Hai readers, kembali lagi dengan aku Putri Mawarni. Kalian tahu tidak readers bahwasanya seorang guru dalam merancang modul ajar harus menekankan juga pembelajaran sosial emosional di dalam rancangan modul ajar tersebut.

Nah, yang pertama kitacek dulu yuk apa yang dimaksud dengan modul ajar. Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid.

Pembelajaran sosial emosional sendiri merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif seluruh komunitas sekolah dengan tujuan yaitu: Untuk memberikan pemahaman, Penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi. Menetapkan dan mencapai tujuan positif. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain.

Pada tahapan mengintegrasikan antara Modul Ajar dengan Pembelajaran Sosial Emosional, hal tersebut memiliki tekniknya:


1. Kesadaran Diri

Kesadaran diri berguna bagi pengenalan emosi peserta didik. Guru dapat mengetahui perasaan atau emosi seorang anak melalui ungkap kata, seperti bertanya mengenai keadaan peserta didik tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perasaan peserta didik sehingga gseorang guru dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat, serta dapat meminta peserta didik untuk menutup mata sejenak menarik nafas dan mengatakan untuk tidak lupa bersyukur.

2. Pengelolaan Diri

Pengelolaan diri bertujuan agar peserta didik mampu fokus dan mengelola emosi yang dimilikinya. Guru dapat melakukannya disela-sela pembelajaran dengan cara meminta peserta didik untuk memejamkan matanya, menarik nafas dalam-dalam perlahan lalu dihembuskan, atau dengan cara meminta peserta didik memejamkan mata dan membayangkan sedang berada di tempat yang mampu membuat dirinya tenang, serta guru juga dapat menyetel instrumen relaksasi sesaat agar peserta didik kembali fokus terhadap pelajaran.

3. Kesadaran Sosial

Kesadaran sosial berguna untuk meningkatkan rasa simpati dan empati peserta didik dengan individu lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan kerja kelompok secara heterogen baik dari pembegian kelompok heterogen dari segi tingkat pemahaman, suku, ras, maupun agama. Pada tahap ini dapat dilihat apakah peserta didik ini mampu bekerja sama saling mambantu walau dari latar belakang yang berbeda.


4. Keterampilan Berhubungan Sosial 

Keterampilan Berhubungan Sosial bertujuan agar peserta didik mampu mebangun komunikasi yang positif dengan relasinya, baik dengan temen sebangku, teman sekelompok maupun masyarakat lingkungan sekolah. Akan tetapi jika diintegrasikan dengan modul ajar maka hubungan positif yang paling utama adalah dengan relasi kelompok peserta didik tersebut.

5. Membuat Keputusan Yang Bertanggung Jawab

Peserta didik mampu menentukan pilihan tugas akhir yang diberikan oleh guru, peserta didik berkomitmen dengan kesepakatan deadline pengumpulan tugas, dan bertanggung jawab atas jawaban maupun karya yang dibuat olehnya.

Komentar